Final year projects available


Proses membuat perangkat lunak hampir selalu tidak dapat dipisahkan dengan multi-tasking; pemrogram (programmer) bergantian (switching) antara menyandi (coding), meninjau (reviewing), menguji (testing), merancang (designing) dan berdiskusi dengan rekan tim pengembang lainnya. Kerja secara multi-tasking ini tentu akan berdampak pada biaya (cost) yang dikeluarkan. Biaya di sini tidak melulu berupa uang, salah satu bentuk lainnya adalah biaya kognitif berupa seringnya pergantian fokus/konteks pekerjaan yang dapat memicu terjadinya kebingungan (distraction), hasil pekerjaan yang di bawah standar yang diinginkan, dan bahkan memicu terjadinya stres yang lebih besar lagi. Penelitian yang mempelajari dampak dari multi-tasking dan cara untuk mendukung pengembang perangkat lunak  agar lebih baik lagi dalam mengurangi biaya yang diakibatkan dari proses bergantinya fokus pengembang perangkat lunak ini masih belum pernah dilakukan dalam konteks Indonesia, terutama di Telkom University.

Mahasiswa yang berminat dengan topik tugas akhir ini dapat mulai mempelajari beberapa tulisan ilimah (paper) terkait untuk kemudian dikonsultasikan secara tatap muka dengan saya di waktu dan tempat sesuai kesepakatan.

  • Cocok untuk: Pascasarjana, Sarjana (pengembangan tool untuk menghitung biaya proyek dari formula yang sudah ada)
  • Pembimbing: Dawam Dwi Jamtiko Suwawi
  • Studi kasus: Direktorat Sistem Informasi

Referensi:

  1. Mayer and Kiegl, Task-set switching and long-term memory retrieval.
  2. Meyer and Kieras, A computational theory of executive cognitive processes and multiple-task performance: Part 1. Basic mechanisms.
  3. Meyer and Kieras, A computational theory of executive cognitive processes and multiple-task performance: Part 2. Accounts of psychological refractory-period phenomena
  4. Tulisan yang bagus yang dibuat oleh co-founder aplikasi Trello (project management) dan CEO dari Stack Overflow bisa Anda lihat di sini.
  5. Artikel bebas tentang multitasking bisa Anda lihat di sini.